
PERTETA Indonesia Gelar Seminar bertajuk Meneguhkan peran mekanisasi pertanian untuk mendukung swasembada pangan nasional
Jumat, 16 Mei 2025 Persatuan Teknik
Pertanian (Perteta) Indonesia menyelenggarakan diskusi ilmiah bertajuk Gema Suara
Perteta (GSP) dengan tema Meneguhkan Peran Perteta dalam mendukung program
swasembada pangan nasional. Diskusi ini diselenggarakan secara online (Webinar)
dengan melibatkan anggota perteta, pemerhati pertanian, dan akademisi dan Masyarakat
umum. Kegiatan webinar ini direncakan untuk dilaksanakan secara serial setiap 2
minggu sekali sebagai upaya perteta mendukung hajatan pemerintah untuk
meningkatkan produksi beras nasional.
Webinar Gema Suara Perteta seri 1
ini menghadirkan Prof. Lilik Sutiarso (dewan penasihat perteta) dan Ir. Sutarto
Alimoeso, MM. (Ketua Umum Perpadi) sebagai narasumber. Pada pemaparannya, Prof.
Lilik Sutiarso (Ketua Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem UGM) menyoroti
akan pentingnya perubahan mindset dari setiap stakeholder dalam mengakselerasi
inovasi mekanisasi pertanian. “Perlu ekosistem dari semua stakeholder berupa
perubahan mindset modernisasi pertanian untuk mengakselerasi inovasi alat dan
mesin pertanian dalam mendukung swasembada pangan nasional” Ujar Prof lilik
dalam penyampaiannya. Selain itu, Prof lilik menyoroti akan pentingnya lokal
wisdom dalam mengenalkan teknologi mekanis dalam budidaya pertanian.
Tantangan terkait swasembada
pangan nasional dielaborasi dengan sangat rinci oleh Ir. Sutarto Alimoeso, MM
(Ketua umum Perpadi). Dalam pemaparannya, beliau banyak memberikan sorotan
terkait dukungan sektor penggilingan padi dalam negeri masih didominasi oleh
pengiling padi kapasitas kecil (lebih dari 95%). Selain itu, luasan lahan
pertanian dan luasan panen kita cenderung turun dari tahun demi tahun, sehingga
inovasi mekanisasi di sektor pertanian perlu diakselerasi untuk menjawab
berbagai tantangan tersebut.
Momentum yang saat ini telah kita
capai Dimana Cadangan beras nasional meningkat signifikan, dukungan pemerintah
dengan Gerakan tanam dan kebijakan Bulog untuk membeli hasil panen dari petani
dengan harga tinggi (harga 6500) untuk Gabah Kering Panen, perlu diambil dengan
meneguhkan peran perteta dalam menyediakan teknologi yang tepat guna sesuai
kebutuhan Masyarakat. Perteta terus berkomitmen untuk berperan aktif dan menjadi
bagian penting dari hajat bangsa Indonesia untuk mencapai swasembada pangan,
menjadi lumbung pangan, dan bangsa yang berdaulat dalam sektor pangan. Melalui Webinar
Gema Suara Perteta ini, Perteta yang memiliki anggota yang tersebar di seluruh Indonesia
untuk terus hadir memberikan masukan kepada pemerintah serta memberikan solusi dalam
meningkatkan produksi pertanian dan pangan nasional.